Selasa, 25 Agustus 2009

lelah mengikuti pasukan bergerombol

sekali lagi. terkadang kita akan, pasti, pernah, merasa bahwa tinggal kita saja yang tersisa dalam dunia pola pikir. tak ada lagi siapapun yang dapat memasuki area polapikir itu meski memang kita telah berusaha untuk bergabung bersama polapikir yang lain, atau mencoba mengajak oranglain untuk bergabung ke suatu polapikir, atau merasa perlu memiliki teman di satu wilayah polapikir yang sama. dan disaat yang bersamaan itu pula saat semua daya dilakukan, dan entah itu egoisme atau idealisme atau mungkin saja lelah dituntun tuntutan sosial yang semu, kita pada akhirnya suatu saat, walau sejenak, akan berhenti di suatu pola pikir, yang di dalam nya hanya ada diri kita sendiri. hanya sendiri. 

Rabu, 19 Agustus 2009

there's no independence here

i'm tired to talk. i'm tired to smile. i'm tired to lie. there's nothing independence here. we're still bound by many things around. there's no space to breath free. the air has fogged over by pleasure colonisation. it covers all the self existence, and we relooking for the self existence that surely being inside.

let's get the awareness. analyze what's the indepence which we always shot loudly. let's together we learn how our standing in life will be. must be.

Rabu, 12 Agustus 2009

harmony

suatu ketika, dalam beberapa hari atau jam atau menit atau detik atau sepersekian detik saja, sensor pemikiran kita bisa saja tiba-tiba menangkap rasa yang mendeskripsikan 'hidup ini ancaman'. disaat seluruh tubuh kita merasa menyatu dengan jiwanya, disaat otak kita merasa menyatu dengan hatinya, disaat lingkungan menyatu dengan pikirannya, terkadang sensor kepekaan kita diserang secara kilat oleh badai 'hidup ini ancaman' itu.

dan seketika keselarasan-keselarasan tubuh, jiwa, pemikiran, otak, hati, dan lingkungan menjadi chaos. mereka saling bertubrukan, saling memaki, saling membantu, saling menjatuhkan, saling menasehati, saling berkelahi, dan saling memisahkan diri. hingga akhirnya tak saling menghubung dan menyelaras. mereka kini berdiri sendiri-sendiri, rusak, konslet, dan hilang arah.

dalam dimensi waktu yang tak tentu, kondisi seperti itu dapat berubah, dan dapat juga tidak. dapat statis, dapat juga dinamis. dapat cepat, dapat juga lambat, untuk kembali menjalin hubungan diantara mereka masing-masing. itu tergantung dari kekuatan dan inisiatif dari pemimpin mereka. entah itu berada pada hati, otak, pemikiran, lingkungan, tubuh, atau jiwanya. atau bahkan kesemuanya.

dan satu stimulus yang akan membangkitkan inisiatif dan kekuatan mereka untuk bergerak : rileks.

untuk menjadi selaras. itulah yang harus selalu dipertahankan.

Selasa, 11 Agustus 2009

fluktuatika estetika

rutinitas sehari-hari yang aktif namun konstan, terkadang melahirkan indikasi stagnasi. regular memang perlu, namun fluktuasi juga dibutuhkan. banyak hal di sekitar dunia-dunia ini yang layak untuk di nikmati, di kritisi, dan di ambil sari-sarinya. 

ya memang ada suatu kondisi yang membuat kita terus berputar dalam ritme yang sama dalam hidup. dan disaat kita melakukannya, kita secara bersamaan juga menikmati dan mengeluh atas itu. saat pikiran kita menyimpulkan sesuatu, ia menstimulasi seluruh unsur tubuh menjadi kesimpulan itu. dan yang berbahaya disaat stimulus itu beridentitas negatif. 

jadi problematikanya kembali pada polapikir, perspektif, dan tendensi kita akan semua hal yang kita lakukan. dimana fluktuatisasi lahir dari pemikiran kita di dalam, bukan di lingkungan luar atau sistuasi kita. karena saat pemikiran kita terlatih untuk memfluktuatisasi keadaan, tak akan ada stagnasi yang terindikasi. 

tapi hidup kita ini akan terisi dengan wawasan. jadi tetaplah hidup kita ini harus dinamis. cahaya di dunia ini bermacam-macam. hanya saja kita harus cerdas. dan jangan diperbudak situasi dan obsesi. kita dikaruniai otak, rasa, dan akal untuk membuat hidup kita ini terus bergulir secara estetis.... :) 

Senin, 10 Agustus 2009

sometimes, there's only us and our matters.

benar-benar ada saatnya. dimana kita tak bisa bergantung pada sesuatu apapun. (terkecuali pada-Nya). sangat sangat ada waktunya. dimana kata mandiri yg klise itu diperlukan. 

makhluk sosial, seringkali saya berlindung dibalik identitas itu. mudah memang menganalisa perbedaan antara perlu orang lain dan tergantung orang lain. namun, sulit sekali saat melakukan dan mengaplikasikan perbedaan keduanya di lapangan. 

ya tapi gimana lagi. dunia ini selalu menuntut total kemandirian kita, bahkan setiap saat. dimana independent telah menjadi kebutuhan seseorang. tak lagi memandang apa kelamin kita. seberapa besar tenaga dan kekuatan kita. tapi disini menanamkan polapikir mandiri itu sendiri di diri kita yang menjadi dasar. dan akan membimbing raga kita melakukannya. saat rohani memimpin jasmani. bukan sebaliknya. 

itulah saat seorang manusia menjadi manusia utuh dalam hidupnya. saat kebebasan sejati ada. dan saat kita menjadi manusia yang menaruh tangan nya diatas dunia untuk memberi. bukan sebaliknya. aamiin.